Selasa, 30 Juni 2009

pendidikan

INFO TERBARU
KELAS MALAM
Mulai tahun akademik 2009/2010 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Katolik Indonesia ... more


Nutrifood Achievement Award
Jevelin Nathamia Wendiady, mahasiswa jurusan Bahasa Inggris, angkatan 2003 menerima penghargaan Nutrifood Achievement Award sebagai "The Most ... more


Quick Link Program Pendidikan
email Forum E-Learning
Perpustakaan
Sistem Infomasi Akademik
UMB PTS

International Collaboration
STUT
Acicis
PMB
top
JULI 2009
M S S R K J S
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31
bottom

pendidikan

Walaupun Indonesia telah pulih dari krisis ekonomi di akhir tahun 1990-an, negara ini masih tertinggal dari negara-negara tetangga sehubungan dengan akses terhadap layanan pendidikan yang bermutu. Fokus upaya tersebut saat ini adalah pada kualitas lembaga dan belanja publik. Tantangan utamanya mencakup:

  • Pendaftaran sekolah menengah. Indonesia memiliki pendaftaran sekolah dasar yang cukup universal, tetapi di tingkat menengah pertama, peningkatan berjalan lambat. Hanya 55 persen anak-anak dari keluarga berpendapatan rendah terdaftar di sekolah menengah pertama.

  • Prestasi pembelajaran siswa. Indonesia terus mendapat prestasi yang rendah dalam uji berstandar internasional atas prestasi siswa, bahkan setelah memperhitungkan kondisi sosial ekonomi. Di tahun 2003, Indonesia mendapat posisi ke-33 dari 45 negara dalam Third International Mathematics Science Study (TIMSS). Di tahun 2006, Program for International Student Assessment (PISA), yang menilai seberapa baik kesiapan siswa berumur 15 tahun dalam menghadapi kehidupan, Indonesia mendapat peringkat 50 dari 57 negara dalam bidang ilmu pengetahuan, membaca dan matematika.

  • Alokasi belanja. Walaupun belakangan ini terjadi peningkatan dalam belanja pendidikan secara keseluruhan, investasi Indonesia untuk pendidikan menengah, terutama menengah pertama, masih kurang. Pada saat yang sama, anggaran operasional telah ditekan karena peningkatan substansial dalam pengeluaran untuk gaji.
width="3" Kembali ke atas


PROGRAM BANK DUNIA




Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading (BERMUTU)
Proyek BERMUTU berupaya meningkatkan kualitas dan kinerja pengajaran. BERMUTU, yang merupakan singkatan dari ‘Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading’, merujuk pada “kualitas” dalam Bahasa Indonesia. Proyek ini mempersiapkan kerangka kerja untuk memastikan bahwa setiap guru akan mendapatkan peluang untuk meningkatkan pengetahuan mereka dalam mata pelajaran yang mereka ajarkan, dan pada saat yang sama meningkatkan keterampilan mengajar mereka. Proyek ini juga merupakan upaya meningkatkan sistem akreditasi bagi program pendidikan guru.

Proyek ini akan bekerja dalam beberapa cara, yaitu melalui pendidikan guru berbasis perguruan tinggi, melalui program pengembangan guru tingkat lokal, dan melalui penemuan cara untuk meningkatkan sistem insentif dan pertanggungjawaban guru. BERMUTU akan dijalankan secara langsung di perguruan-perguruan tinggi terpilih yang memiliki program pelatihan guru, dengan menyediakan hibah berbasis kompetitif untuk mendorong mereka dalam meningkatkan status akreditasi dan meningkatkan program penjangkauan mereka untuk guru latihan di wilayah pedesaan dan terpencil, terutama melalui metode berbasis Teknologi Informasi. Proyek ini akan bekerja bersama kelompok guru, kepala sekolah dan pengawas di 16 provinsi dan 75 kabupaten/kota, dengan menyediakan peluang bagi para guru di wilayah pedesaan dan terpencil untuk meningkatkan keterampilan mereka melalui pembelajaran jarak jauh.

pendidikan

Beberapa bentuk pendidikan jarak jauh antara lain adalah:
  • Program pendidikan mandiri
  • Program tatap muka yang diadakan di beberapa tempat pada waktu yang telah ditentukan, informasi pendidikan tetap disampaikan, dengan/tanpa interaksi dari murid.
  • Program yang tidak terikat pada jadwal pertemuan, di satu atau banyak tempat.

"Pendidikan jarak jauh didasarkan pada dasar pemikiran bahwa murid adalah pusat proses pembelajaran, bertanggung jawab terhadap pembelajaran mereka sendiri, dan berusaha sendiri di tempat mereka sendiri. Hal ini adalah merupakan kepemilikan dan otonomi."*

Berita baik : Studi-studi telah menunjukkan murid-murid pada tingkatan rendah menunjukkan hasil yang lebih baik dalam program pendidikan jarak jauh jika mereka menyelesaikannya; dan murid-murid pada tingkat rata-rata atau lebih baik menunjukkan hasil yang sama.

Berita buruk : Murid-murid cenderung melebih-lebihkan dan lebih banyak yang gagal pada tingkatan yang lebih tinggi daripada dalam program pembelajaran tradisional, terutama murid-murid pada tingkatan rendah.

Kondisi-kondisi untuk program pendidikan jarak jauh:

Kelas informasi:

  • Alamat website kelas
  • Nama dosen, lokasi dan jam kerja, nomor telepon, fax, alamat e-mail.
  • Nama asisten pengajar, lokasi dan jam kerja, nomor telepon, fax, alamat e-mail.
  • Nama tutor, lokasi dan jam kerja, nomor telepon, fax, alamat e-mail.
  • Nama asisten pendidikan / pustakawan, lokasi dan jam kerja, nomor telepon, fax, alamat e-mail.
  • Lokasi dan jam kerja pusat informasi, nomor telepon, manajer pusat informasi dengan alamat e-mail.

Logistik

  • Materi pendidikan yang anda harapkan.
  • Bagaimana anda akan menerima materi pendidikan tersebut.
  • Bagaimana anda diberitahu atau belajar, serta pengumuman dan pembatalan kelas.

Persyaratan teknis:

  • Peralatan komputer dan internet, program dan spesifikasinya.
  • Type dan versi program.
  • Kemudahan mengakses multimedia.

Jadwalkan diri anda sendiri dan bertahanlah pada jadwal yang telah ditetapkan, yang

pendidikan

Filsafat PendidikanMay 16th, 2008
Merupakan terapan dari filsafat umum, maka selama membahas filsafat pendidikan akan berangkat dari filsafat.
Filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari filsafat, yaitu berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai.
Dalam filsafat terdapat berbagai mazhab/aliran-aliran, seperti materialisme, idealisme, realisme, pragmatisme, dan lain-lain. Karena filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat, sedangkan filsafat beraneka ragam alirannya, maka dalam filsafat pendidikan pun kita akan temukan berbagai aliran, sekurang-kurnagnya sebanyak aliran filsafat itu sendiri.
Brubacher (1950) mengelompokkan filsafat pendidikan pada dua kelompok besar, yaitu
a. Filsafat pendidikan “progresif”
Didukung oleh filsafat pragmatisme dari John Dewey, dan romantik naturalisme dari Roousseau
b. Filsafat pendidikan “ Konservatif”.
Didasari oleh filsafat idealisme, realisme humanisme (humanisme rasional), dan supernaturalisme atau realisme religius.

Filsafat-filsafat tersebut melahirkan filsafat pendidikan esensialisme, perenialisme,dan sebagainya.

Berikut aliran-aliran dalam filsafat pendidikan:
1. Filsafat Pendidikan Idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan materi, bukan fisik. Pengetahuan yang diperoleh melaui panca indera adalah tidak pasti dan tidak lengkap. Aliran ini memandang nilai adalah tetap dan tidak berubah, seperti apa yang dikatakan baik, benar, cantik, buruk secara fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi. Tokoh-tokoh dalam aliran ini adalah: Plato, Elea dan Hegel, Emanuael Kant, David Hume, Al Ghazali

2. Filsafat Pendidikan Realisme merupakan filsafat yang memandang realitas secara dualitis. Realisme berpendapat bahwa hakekat realitas ialah terdiri atas dunia fisik dan dunia ruhani. Realisme membagi realitas menjadi dua bagian, yaitu subjek yang menyadari dan mengetahui di satu pihak dan di pihak lainnya adalah adanya realita di luar manusia, yang dapat dijadikan objek pengetahuan manusia. Beberapa tokoh yang beraliran realisme: Aristoteles, Johan Amos Comenius, Wiliam Mc Gucken, Francis Bacon, John Locke, Galileo, David Hume, John Stuart Mill.

3. Filsafat Pendidikan Materialisme berpandangan bahwa hakikat realisme adalah materi, bukan rohani, spiritual atau supernatural. Beberapa tokoh yang beraliran materialisme: Demokritos, Ludwig Feurbach

4. Filsafat Pendidikan Pragmatisme dipandang sebagai filsafat Amerika asli. Namun sebenarnya berpangkal pada filsafat empirisme Inggris, yang berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui apa yang manusia alami. Beberapa tokoh yang menganut filsafat ini adalah: Charles sandre Peirce, wiliam James, John Dewey, Heracleitos.

5. Filsafat Pendidikan Eksistensialisme memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Secara umum, eksistensialisme menekankn pilihan kreatif, subjektifitas pengalaman manusia dan tindakan kongkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau realitas. Beberapa tokoh dalam aliran ini: Jean Paul Satre, Soren Kierkegaard, Martin Buber, Martin Heidegger, Karl Jasper, Gabril Marcel, Paul Tillich

6. Filsafat Pendidikan Progresivisme bukan merupakan bangunan filsafat atau aliran filsafat yang berdiri sendiri, melainkan merupakan suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan. Beberapa tokoh dalam aliran ini : George Axtelle, william O. Stanley, Ernest Bayley, Lawrence B.Thomas, Frederick C. Neff

7. Filsafat Pendidikan esensialisme Esensialisme adalah suatu filsafat pendidikan konservatif yang pada mulanya dirumuskan sebagai suatu kritik pada trend-trend progresif di sekolah-sekolah. Mereka berpendapat bahwa pergerakan progresif telah merusak standar-standar intelektual dan moral di antara kaum muda. Beberapa tokoh dalam aliran ini: william C. Bagley, Thomas Briggs, Frederick Breed dan Isac L. Kandell.

8. Filsafat Pendidikan Perenialisme Merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad kedua puluh. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Perenialisme memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral, intelektual dan sosio kultual. Oleh karena itu perlu ada usaha untuk mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu dengan jalan menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji. Beberapa tokoh pendukung gagasan ini adalah: Robert Maynard Hutchins dan ortimer Adler.

9. Filsafat Pendidikan rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme. Gerakan ini lahir didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada sekarang. Rekonstruksionisme dipelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930, ingin membangun masyarakat baru, masyarakat yang pantas dan adil. Beberapa tokoh dalam aliran ini:Caroline Pratt, George Count, Harold Rugg.

Fenomena ”Hidup Lebih Maju”
Setiap orang, pasti menginginkan hidup bahagia. Salah satu diantaranya yakni hidup lebih baik dari sebelumnya atau bisa disebut hidup lebih maju. Hidup maju tersebut didukung atau dapat diwujudkan melalui pendidikan. Dikaitkan dengan penjelasaan diatas, menurut pendapat saya filsafat pendidikan yang sesuai atau mengarah pada terwujudnya kehidupan yang maju yakni filsafat yang konservatif yang didukung oleh sebuah idealisme, rasionalisme(kenyataan). Itu dikarenakan filsafat pendidikan mengarah pada hasil pemikiran manusia mengenai realitas, pengetahuan, dan nilai seperti yang telah disebutkan diatas.
Jadi, aliran filsafat yang pas dan sesuai dengan pendidikan yang mengarah pada kehidupan yang maju menurut pikiran saya yakni filsafat pendidikan progresivisme (berfokus pada siswanya). Tapi akan lebih baik lagi bila semua filsafat diatas bisa saling melengkapi.

dunia kerja

Tuntutan Dunia Kerja

Oleh: Albert Kin Ose M
Mahasiswa dituntut memiliki tiga kompetensi yakni keilmuan, kepribadian dan kewirausahaan agar bersaing di dalam dunia kerja. Dengan begitu, diharapkan para lulusan perguruan tinggi tidak akan merasa gentar menghadapi persaingan hidup yang semakin mengglobal.
Pengamat pendidikan Universitas Sumatera Utara (USU), Zulnaidi di Medan, Rabu (12/11) menilai, ketiga kompetensi tersebut harus selaras dan terus menerus dibina sejak bangku kuliah. Sebab seorang alumni tidak akan berhasil di dunia kerja jika hanya mengandalkan keilmuan yang ada pada dirinya tanpa dibarengi kepribadian yang baik. Selain itu, para lulusan perguruan tinggi juga harus mampu membuka lapangan pekerjaan yang bermodalkan ilmu kewirausahaan yang diperolehnya ketika dibangku kuliah.
Berwirausaha menjadi salah satu alternatif menekan tingginya akan pengangguran intelektual yang dihasilkan perguruan tinggi. Sudah tidak zamannya lulusan perguruan tinggi mencari pekerjaan ke perusahaan-perusahaan tapi harus mampu membuka lapangan pekerjaan. Itu hanya dapat dilakukan bila memiliki ilmu kewirausahaan hingga menjadi entrepreneur sejati.
Zulnaidi menilai, dewasa ini hampir semua perguruan tinggi belum bisa matching dengan dunia usaha. Padahal, dengan jalinan kerja sama, bisa menguntungkan kedua belah pihak. Misalnya perusahaan akan mudah mencari tenaga kerja yang dibutuhkan tanpa melalui jasa penyedia tenaga kerja. Begitu juga sebaliknya, perguruan tinggi harus menyiapkan lulusan yang bermutu sesuai dengan bidang yang diinginkan perusahaan.
Kenikmatan Dunia
Di dalam kampus-kampus, kian menguat sebuah realitas hehidupan yang terjadi dalam beberapa kelompok termasuk masih banyaknya mahasiswa yang terjerumus dalam lembah ‘kenikmatan dunia’ dan tidak mau memikirkan nasib orang lain. ‘’Paling tidak mahasiswa terbagi dalam empat kelompok berdasar citra dan cita-cita mereka sesuai dengan landasan dan pemikiran yang mendasarinya,’’ kata Sekjen GEMA Pembebasan Pusat, Erwin Permana pada seminar Kebangkitan Pemuda di USU Medan, Sabtu (8/11).
Kelompok pertama; rinci Permana, mahasiswa yang tidak puas dengan kondisi sekarang lalu melakukan berbagai perubahan. Mereka melihat. sistem kehidupan yang berlaku sekarang hanya melahirkan penderitaan dan kesengsaraan nan berkepanjangan. Arah perubahan yang mereka inginkan seperti diberitakan Antara, ada yang tidak terlepas dari format ideologi kapitalis dan ada yang terpengaruh ideologi sosialis.
Kelompok kedua; mereka yang tidak peduli terhadap kondisi kehidupan masyarakat yakni mereka yang tidak peduli dengan penderitaan dan kesengsaraan yang dialami rakyat di sekelilingnya. Bagi mereka yang penting selamat, ngapain susah-susah mikirin nasib orang lain. Mereka beranggapan memikirkan diri sendiri saja sudah susah.
Kelompok ketiga; mereka yang terbius dengan ‘kenikmatan dunia’ sehingga terjerat dan terjerumus dalam bejatnya sistem kehidupan masa kini. Sebagai contoh, banyak mahasiswa yang terjerumus dalam pemakaian obat-obatan terlarang, bahkan tidak sedikit dari mereka yang terjerat dalam kasus seks bebas dan sindikat pengedar narkoba berskala internasional.
Lalu kelompok pemuda-mahasiswa; yang peduli lingkungan dan sadar akan kerusakan serta kebobrokan sistem akibat tidak berlakunya aturan agama dalam realitas kehidupan.
Catatan/KPO/Edisi 163/November 2008

dunia kerja

rowse > Home /

Melatih Diri Selalu Selangkah Lebih Maju

May 12, 2009 by admin
Filed under Artikel

lebih-majuTerlepas anda menginginkan mengganti tempat kerja, entah berganti profesi atau membangun usaha sendiri, maka mungkin anda akan membutuhkan kemampuan baru serta kapabilitas baru demi memenuhi ambisi tersebut.

Dunia tempat kita bekerja selalu menawarkan tantangan tiap saat, peluang dan hambatan baru senantiasa hadir. Untuknya berinvestasi pada kemampuan pribadi agar mampu bertahan dan sukses di lingkungan semacam ini sangat penting.

Dilangkahi promosi orang lain, dengan alasan sertifikat, kurangnya jenjang pendidikan, atau sedikitnya kursus. Bukan, berdasarkan alasan pengalaman kerja, sangat menyedihkan bagi banyak orang.

Sehingga mungkin kita akan kehilagan rasa percaya diri, dan pasrah dengan keadaan.

Berhentilah memandangi diri di depan cermin tanpa berbuat apapun, siapkan diri anda selangkah lebih maju, persiapkan diri menjaga kualitas.

Misalnya, buka situs yang memberikan tata cara keluar dari permasalahan yang anda hadapi, sehingga mempermudah anda melewati fase tersebut. Selain itu, ada juga dapat mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan bersertifikat, tak masalah jika tidak sesuai dengan bidang kerja, selama sesuai dengan visi masa depan anda. Ingatlah selalu, bahwa tempat kerja tak selalu tujuan akhir karir anda. Sementara sertifikat diperlukan sebagai pelengkap administrasi.

Bagaimana Mengembangkan Karir di Perusahaan Multi Usaha?

January 30, 2009 by admin
Filed under Artikel

Jika anda bekerja di sebuah perusahaan yang memiliki banyak produk atau jasa, tentu akan banyak pertanyaan yang timbul baik dari pengembangan usahanya dan juga bagaimana mengembangkan potensi atau karir anda di perusahaan tersebut. Coba simak beberapa tips berikut:

1. Tentukan dulu filosofi perusahaan, misalnya:
a. Apakah dasar atau kriteria bagi karyawan untuk naik jabatan (pergerakan vertikal) maupun pindah bagian (pergerakan horisontal) di dalam perusahaan? Kriteria ini bisa beragam, misalnya prestasi kerja, seberapa jauh karyawan memenuhi kebutuhan kompetensi dan kualifikasi (sertifikasi, tingkat pendidikan, pengalaman kerja) dari posisi tujuan, tersedianya posisi, kesamaan jenis usaha dll.

pendidikan

Welcome to JPI

.

[JPI] [Editor] [Berlangganan] [Naskah] [Perujukan] [Komentar]

.

JPI

Jurnal Pendidikan Inovatif (JPI : ISSN 1858-327X) terbit setiap bulan Maret dan September berisikan tulisan yang diangkat dari hasil penelitian dan kajian kritis di bidang pendidikan. JPI diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 2005 di Balikpapan dan telah menerbitkan 7 jilid dengan masing-masing jilid memuat 9-10 artikel pendidikan. Jurnal yang diprakarsai oleh Yayasan Sekolah Nasional Kontraktor Production Sharing (YSN-KPS) Balikpapan ini telah berhasil menggugah kesadaran para praktisi pendidikan (contoh: guru) untuk mensharing hasil pemikiran mereka untuk dipahami dan diimplementasikan oleh para pembaca jurnal. Tidak jarang pula, guru negeri (PNS) menjadikan JPI sebagai wadah sukses dalam meningkatkan angka kredit untuk mengurus kenaikan pangkat/golongan.

Penyunting menerima kiriman naskah artikel untuk dipublikasikan pada jurnal berikutnya. Naskah yang masuk dievaluasi dan disunting untuk keseragaman format, istilah, dan tata cara lainnya. Naskah artikel dapat dikirimkan melalui email ke: itasaripati@yahoo.com atau achmad.nizar@gmail.com.

[Kembali ke atas]

EDITOR

Penyunting: Ita Saripati (Ketua) dan Achmad Nizar (Wakil Ketua)

Penyunting Pelaksana: Dwi Lasati, Hetty Kusumaning Adji, Purwanto, Hanim Farida, Rawuh Rudiatmoko, dan Hesty Fitriyani

Penyunting Ahli (Mitra Bestari): A. Rofiuddin (Uiversitas Negeri Malang (UM), Adnan Latief (UM), Ibrahim Bafadal (UM), Suhadi Ibnu (UM), Mimien Henie Irawati (UM), Johan Andoyo Effendi Noor (Universitas Brawijaya Malang), Budi Handoyo (UM), Hernawati (BKD Balikpapan), Ishom Ihsan (UM), dan Nenny Septiana (PPSB YSN-KPS Balikpapan)

Pelaksana Tata Usaha: Suradi dan Muhammad Fachri

Pembantu Pelaksana Tata Usaha: Hadriansyah, Yan Pieter Sura, dan Redehan

Alamat Penyunting dan Tata Usaha: SMP Nasional KPS Balikpapan Jl. Sport No 1 Balikpapan Telp 0542-421611

[Kembali ke atas]

BERLANGGANAN

Untuk berlangganan JPI, isilah formulir berlangganan dengan benar dan jelas. Pembayaran bisa dilakukan melalui transfer Bank Mandiri atau melalui Wesel Pos.Untuk keterangan selengkapnya, download file berikut: formulir berlangganan (doc)..

[Kembali ke atas]

NASKAH

Syarat pengiriman naskah artikel sebagai berikut:

[1] Artikel yang ditulis untuk JPI meliputi hasil pemikiran dan hasil penelitian di bidang kependidikan. Naskah diketik dengan huruf Times New Roman, ukuran 12 pts, dengan spasi At least 12 pts, dicetak pada kertas A4 sepanjang maksimum 20 halaman, dan diserahkan dalam bentuk print out sebanyak 3 eksemplar beserta disket atau CD-nya. Berkas (file) dibuat dengan Microsoft Word. Pengiriman file juga dapat dilakukan sebagai attachment e-mail ke alamat: itasaripati@yahoo.com atau achmad.nizar@gmail.com.

[2] Nama penulis artikel dicantumkan tanpa gelar akademik dan ditempatkan di bawah judul artikel. Jika penulis terdiri dari 4 orang atau lebih, yang dicantumkan di bawah judul artikel adalah nama penulis utama; nama penulis-penulis lainnya dicantumkan pada catatan kaki halaman pertama naskah. Dalam hal naskah ditulis oleh tim, penyunting hanya berhubungan dengan penulis utama atau penulis yang namanya tercantum pada urutan pertama. Penulis dianjurkan mencantumkan alamat e-mail untuk memudahkan komunikasi.

[3] Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dengan format esai, disertai judul pada masing-masing bagian artikel, kecuali bagian pendahuluan yang disajikan tanpa judul bagian. Judul artikel dicetak dengan huruf besar di tengah-tengah, dengan huruf sebesar 14 pts. Peringkat judul bagian dinyatakan dengan jenis huruf yang berbeda (semua judul bagian dan sub-bagian dicetak tebal atau tebal dan miring), dan tidak menggunakan angka atau nomor pada judul bagian: